Bandar Lampung, PWK-Ratusan mahasiswa STKIP-PGRI Bandar Lampung dan Universitas Saburai yang tergabung dalam Aliansi Lampung Memanggil (AML) Long March di Jln Chairil Anwar lalu di lanjutkan ke Jl. P. Emir Moh. Noer lalu dilanjutkan ke Jl. Raden Saleh lalu dilanjutkan ke Jl. Wolter Monginsidi, Tanjung Karang Pusat menuju kantor DPRD Provinsi Lampung, Rabu (13/4) siang.
Ratusan Mahasiswa STKIP-PGRI Bandar Lampung dan Universitas Sang Bumi Ruwa Jurai (Saburai) dengan mengenakan almamater kampus masing-masing bersama sejumlah elemen masyarakat memadati jalan arteri Kota Bandarlampung. Dalam long march itu, massa aksi sembari membentangkan spanduk dan bendera, dengan lantang menyanyikan lagu mars mahasiswa.
Riska Rahmadona selaku korlap dari STKIP PGRI B. L. mengatakan, sebelum melakukan long march, mahasiswa awalnya berkumpul di halaman kampus untuk menyampaikan aspirasi dan tuntutan kepada pemeritah terkait melonjak nya harga BBM.
"Hari ini, kita semua hadir sebagai mahasiswa bersatu bersama-sama Aliansi Lampung Memanggil menyampaikan tuntutan dan akan segera menuju ke Gedung DPRD Lampung,"kata Riska Rahmadona (Korlap STKIP PGRI B. L.)
Aksi unjuk rasa (unras) mahasiswa STKIP-PGRI B. L. yang tergabung dalam "Aliansi Lampung Memanggil" tersebut, menyikapi persoalan yang terjadi saat ini, seperti kebijakan kelangkaan dan mahalnya minyak goreng, kelangkaan BBM jenis solar serta kenaikan BBM jenis pertamax.
Presiden Mahasiswa Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STKIP PGRI B. L. yang merupakan salah satu kader pmii Agam Kusuma Yuda mengatakan bahwa tuntutan utama yang kita suarakan terkait dengan masalah ekonomi.
Kami ada beberapa tuntutan. Fokus kita untuk di Lampung sendiri masih ke ekonomi, konflik agraria, menstabilkan harga bahan pokok sama minyak goreng dan BBM," ujarnya.(Rls/Red)