Way Kanan, PWK-Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon, memicu kegaduhan di masyarakat. Khususnya para anggota TNI yang disebut Effendi Simbolon sebagai "gerombolan" saat rapat bersama Kementerian Pertahanan dan Panglima TNI pada Senin lalu (5/9).
Sejumlah pihak pun menyesalkan ada pernyataan tendensius yang muncul dari seorang anggota dewan yang terhormat.
Letkol Inf Charluly Rudi Jatmiko, Dandim 0427/Way kanan, menilai pernyataan Effendi Simbolon yang menyebut TNI layaknya gerombolan, selayaknya tidak keluar dari mulut seorang anggota DPR RI.
"Tak hanya menyebut TNI seperti gerombolan, saudara Effendi Simbolon juga menyebut di dalam tubuh TNI terjadi pembangkangan dan disharmoni. Bahkan kami nilai, dia sangat merendahkan para pimpinan TNI, khususnya TNI AD dengan pernyataan seolah-olah pimpinan TNI AD tidak menghargai institusi legislatif, DPR RI," ujar Dandim, Rabu (14/9).
Pernyataan anggota Komisi I DPR RI, Effendi Simbolon menyebut TNI layaknya gerombolan, membuat banyak pihak geram. Pasalnya pernyataan menyudutkan TNI dengan mengatakan kelakuan TNI lebih-lebih dari organisasi masyarakat atau ormas ini melukai seluruh keluarga besar TNI dan berbagai komponen bangsa lainnya.
Dandim menambahkan, sebagai prajurit penerus perjuangan Jenderal Besar Sudirman, TNI berpegang teguh kepada pesan Bapak TNI tersebut. Beliau berpesan, pelihara TNI, pelihara angkatan perang kita, jangan sampai TNI dikuasai oleh partai politik manapun juga. Ingatlah, bahwa prajurit kami bukan prajurit sewaan, bukan prajurit yang mudah dibelokkan haluannya, kami masuk dalam tentara, karena keinsyafan jiwa dan sedia berkorban bagi bangsa dan negara.
"Jadi saya tegaskan lagi, kami bukan prajurit gerombolan, kami pegang teguh 8 Wajib TNI, Sumpah Prajurit dan Sapta Marga. Saya meminta Effendi Simbolon segera meminta maaf secara terbuka kepada seluruh prajurit TNI," tegas Letkol Inf Charluly Rudi Jatmiko, Dandim 0427/Way kanan.(Mulyadi)