Lampung selatan, PWK,- Tidak lama setelah viral dimedia online terkait pemberitaan dugaan BPNT warga desa Batu Agung Kecamatan Merbau Mataram langsung ditanggapi oleh Kepala Dinas Sosial Lampung Selatan Puji Sukamto.
Pihaknya sudah memerintahkan TKSK/ pendamping untuk ngecek kebenarannya. Dan Puji Sukamto persilakan laporkan kepada pihak yang berwajib bila ada penyimpangan.
"Terimakasih, kami sudah menugaskan pendamping TKSK untuk mengecek dan memastikan bahwa dana bansos bpnt sampai pada penerima manfaat (KPM) dan memastikan tidak ada pegawai maupun pendamping Dinsos TKSK/PKH yang menyalahgunakan wewenang. Apabila ada pihak-pihak yang menyalahi ketentuan dan aturan yang berlaku dan merugikan silahkan dilaporkan kepada yang berwajib !!". Jelas Puji Sukamto via WatsApp selasa (12-09-2023.
Diberitakan sebelumnya ratusan KPM penerima BPNT desa Batu Agung Keluhkan bantuan yang masih dikoordinir dan komoditi yang tidak sesuai. Seperti yang disampaikan ibu Sumi yang ditemui di kediamannya, setiap pencairan BPNT dirinya dan seluruh KPM diharuskan nebus sembako di rumah Ibu Puji salah satu pemilik BRI Link. Bantuan senilai 200 ribu tersebut oleh ibu Puji diberi beras 10 kg. gula putih 1 kg, minyak goreng kemasan 1 liter dan telur 1/2 kg. Bila disesuaikan dengan harga pasaran, empat item bahan pangan tersebut setara dengan nilai 165 ribu. sementara jumlah KPM menurut Sumi diperkirakan lebih dari 100 KK.
Menurut Sumi 200 ribu bila dibelanjakan di warung sendiri oleh KPM maka akan mendapatkan lebih banyak lagi bahan pangan.
"Kami ga dapat berbuat apa-apa mas dengan kondisi ini, ada pihak yang bilang, kalau kami banyak protes nanti bantuannya dihentikan dan diberikan kepada warga yang lain" Ucap Sumi.
Lain lagi yang disampaikan Sam, selain memang tidak senilai dengan uang bantuan yang mereka terima, bantuan dibuat paket-paket tersebut membuat KPM tidak dapat membeli kebutuhan pangan yang lain.
"Iya selain memang barang yang diberikan ibu Puji nilainya jauh dari nilai uang bantuan yang kami terima, dengan diarahkan belanja di satu tempat dan menerima sudah berbentuk paket-paket seperti ini, membuat kami tidak dapat memberi kebutuhan bahan pokok yang lain" jelas Sam.
Sementara Ungkap.id mencoba minta tanggapan dari ibu Puji selaku pemilik BRI Link sekaigus sebagai penyedia sembako, namun yang bersangkutan sedang tidak berada di tempat.
Ditempat terpisah, Aminudin selaku ketua Umum LSM Pembinaan Rakyat Lampung menyayangkan pihak-pihak tertentu yang masih memanfaatkan bantuan-bantuan untuk rakyat miskin untuk kepentingan pribadi.
"Sangat disayangkan kalau masih ada pihak-pihak tertentu yang memanfaatkan bantuan untuk saudara-saudara kita yang tidak mampu untuk bisnis dan mencari keuntungan pribadi. Berarti pihak aparat desa tidak paham atau sengaja tutup mata dengan kejadian seperti ini. Kan sudah jelas disampaikan oleh Kementerian sosial bahwa bantuan BPNT sejak Januari 2023 tidak boleh lagi dikoordinir oleh e-Warung atau Suplayer. Masyarakat diberi kebebasan mencairkan sendiri bantuan BPNT dan diberikan kewenangan penuh untuk membelanjakan uang bantuan di warung-warung terdekat disekitar tempat tinggal masing-masing dan membeli bahan pangan sesuai kebutuhan" jelas Aminudin kepada media ini selasa, (12-09-2023).
(Tim)
Sumber: Ungkap.Id