ilustrasi konflik kedua belah pihak foto/Net
Way Kanan –,PWK-Mengamati sebuah berita yang viral di media sosial adanya puluhan warga yang tergabung di posko Gaola Kampung Gunung Sangkaran, Kecamatan Blambangan Umpu, Kabupaten Way Kanan yang mengunjungi Markas PMI Kabupaten Way Kanan diduga berujung keributan, Selasa (24/10/203) Kemarin.
Menurut informasi yang di himpun dari berita yang telah beredar lebih awal kedatangan puluhan warga tersebut untuk menemui Ketua Organisasi SMSI Way Kanan yang juga menjabat sebagai Kepala Markas PMI Way Kanan untuk meminta adanya berita yang dimuat salah satu media online tentang dugaan pungli mobil muatan batu bara di jalur Tengah Lintas Sumatera di Way Kanan diklarifikasi hingga berujung keributan yang mengakibatkan ruangan Markas PMI Way Kanan berantakan dan Ketua SMSI Way Kanan terluka.
Mengenai hal tersebut, menurut sumber terpercaya hasil konfirmasi dan investasi Indra pemilik Rumah makan Gaola mengatakan bahwa Insiden terjadinya keributan yang terjadi di Kantor PMI Way Kanan yang menyebabkan Ketua SMSI terluka dipicu karena adanya sebuah pemberitaan di Media Online milik ketua SMSI Yoni tersebut tanpa narasumber dan tidak adanya klarifikasi pada pemilik beberapa Rumah Makan di daerah tersebut.
Dalam berita itu menyebutkan, kata Indra, ada lima Rumah Makan yang diduga dijadikan pos untuk mengambil pungutan liar untuk kendaraan batu bara yang melintas di jalur tengah Lintas Sumatera, Kabupaten Way Kanan. “Awalnya saya menghubungi Yoni via telpon untuk meminta hak jawab meluruskan berita tesebut karena saya anggap itu seperti opini pribadi dan tanpa konfirmasi tetapi saudara Yoni meminta saya buat dalam bentuk tertulis dan saya menolak dengan alasan saya telah menyampaikan keberatan ini secara langsung (hak jawab_red),” ujar Indra.
Indra menjelaskan dalam percakapan Via telpon tersebut Yoni meminta Indra untuk menemuinya di Markas PMI yang mana semula sudah sepakat untuk bertemu di tempat netral yaitu kafe Umpu bhakti, tapi ditolak. “Saya Tolak karena saya minta ketemuan di daerah Kampung Umpubakti dan Yoni sepakat. Makanya saya kesana itu,” katanya.
Setelah tiba di cafe, Selasa (24/10/2023) kata Indra, dia menghubungi Yon kembali via telfon mengatakan bahwa dia sudah di lokasi yang di janjikan, karena yoni beralasan masih ada pekerjaan, maka ditunggu. “Saya tunggu sekitar 15 menit, dan saya hubungi lagi. Tapi dia menjawab telpon saya bernada tinggi, kata dia ‘saya masih banyak kerjaan kalau mau kamu kesini sembari terdengar gebrakan meja,” Jelas Indra.
Kemudian, Setibanya di Markas PMI Way Kanan Indra menanyakan kepada Yoni kenapa ada berita sepihak. “Saya bilang keberatan dan saya meminta hak jawab, tapi Yoni bilang hasil investigasi Team. Lalu saya Jawab, ini bukan produk jurnalistik, tidak profesional karena itu bukan berita tetapi opini pribadi,” Ungkap Indra.
Di saat sedang berdebat Karena saling merasa benar, keduanya terjadi adu mulut dan ada pihak lain yang melakukan keributan. “Saya membantah semua tuduhan terkait provokasi, memimpin masa. Karena dari awal saya hanya minta hak jawab,” tandasnya.
Sementara Usai kejadian tersebut, Yoni ketua SMSI Way Kanan melaporkan Indra cs ke Mapolres Way Kanan. Namun, tepat pukul 23.00 WIB Indra juga melaporkan balik Yoni karena membuat berita tanpa konfirmasi. (Asminarti)
Sumber Rilis: Beraninews.com & Jurnal Lampung